BANDARLAMPUNG (Lampost.co): Pembangunan Rumah Sakit (RS) Pendidikan di Universitas Lampung yang menghabiskan anggaran negara Rp53,6 miliar hingga kini masih terbengkalai. Anggota Komisi X DPR Itet Tridjajati menilai proyek RS Pendidikan Unila yang hanya bisa membangun tiang-tiang pancang itu ditengarai sarat korupsi.
Usai acara dialog Peran DPR dalam Peningkatan Pendidikan di Tegar TV bekerjasama dengan Lampost, Senin (27/1) petang, politisi perempuan dari PDIP itu mengatakan proyek tersebut merugikan keuangan negara. “KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi, red) harus memeriksa karena ini menggunakan anggaran negara. Masa anggaran Rp53 miliar lebih cuma jadi tiang pancang,” kata Itet.
Sebelumnya diberitakan proyek pembangunan RS Pendidikan Unila yang yang digadang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2011 itu kini teronggok tanpa kejelasan.
Puluhan tiang pancang setinggi kurang lebih 5 meter terlihat berjajar dari kejauhan. Pemandangan ini akan tampak ketika kita melintasi jalan Jainal Abidin Pagar Alam sekitar lampu merah Universitas Lampung. Ketika memasuki jalur dua Unila terlihat pagar seng setinggi 2 meter mengelilingi lahan seluas 58.146 meter persegi itu. Pagar itu tertutup rapat, gerbang utamanya sengaja di gembok dengan rantai dari luar.
Papan pemberitahuan ikhwal akan diberdirikannya bangunan rumah sakit pendidikan ditempat itu sudah dicopot . Logo kontraktor pemenang tender mega proyekpun sengaja di hapus, digantikan coretan pilok orang orang iseng.
Sedikit mengintip dari luar pagar, yang tampak hanyalah tingginya rumput ilalang dan berbagai jenis pohon liaryang tumbuh tak beraturan disekitaran tiang tiang. Tinggi pohon ada yang sudah menyaingi tiang pancang. Ada pohon pisang yang tak sengaja ditanam tetapi sampai berbuah. Lantai dasar yang merupakan coran semen hampir tak tampak dikelilingi rumput ilalang yang sudah menguning.
Terlihat beberapa pos pekerja dan pos jaga yang sudah tak ada lagi tanda tanda dihuni pekerja atau penjaga keamanan. Bahkan ada pos yang sudah roboh dan sepertnyai dibiarkan. (*)
Laporan: Eka Setiawan
Editor : Kristianto
Usai acara dialog Peran DPR dalam Peningkatan Pendidikan di Tegar TV bekerjasama dengan Lampost, Senin (27/1) petang, politisi perempuan dari PDIP itu mengatakan proyek tersebut merugikan keuangan negara. “KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi, red) harus memeriksa karena ini menggunakan anggaran negara. Masa anggaran Rp53 miliar lebih cuma jadi tiang pancang,” kata Itet.
Sebelumnya diberitakan proyek pembangunan RS Pendidikan Unila yang yang digadang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2011 itu kini teronggok tanpa kejelasan.
Puluhan tiang pancang setinggi kurang lebih 5 meter terlihat berjajar dari kejauhan. Pemandangan ini akan tampak ketika kita melintasi jalan Jainal Abidin Pagar Alam sekitar lampu merah Universitas Lampung. Ketika memasuki jalur dua Unila terlihat pagar seng setinggi 2 meter mengelilingi lahan seluas 58.146 meter persegi itu. Pagar itu tertutup rapat, gerbang utamanya sengaja di gembok dengan rantai dari luar.
Papan pemberitahuan ikhwal akan diberdirikannya bangunan rumah sakit pendidikan ditempat itu sudah dicopot . Logo kontraktor pemenang tender mega proyekpun sengaja di hapus, digantikan coretan pilok orang orang iseng.
Sedikit mengintip dari luar pagar, yang tampak hanyalah tingginya rumput ilalang dan berbagai jenis pohon liaryang tumbuh tak beraturan disekitaran tiang tiang. Tinggi pohon ada yang sudah menyaingi tiang pancang. Ada pohon pisang yang tak sengaja ditanam tetapi sampai berbuah. Lantai dasar yang merupakan coran semen hampir tak tampak dikelilingi rumput ilalang yang sudah menguning.
Terlihat beberapa pos pekerja dan pos jaga yang sudah tak ada lagi tanda tanda dihuni pekerja atau penjaga keamanan. Bahkan ada pos yang sudah roboh dan sepertnyai dibiarkan. (*)
Laporan: Eka Setiawan
Editor : Kristianto